Enron adalah perusahaan yang sangat
bagus. Sebagai salah satu perusahaan yang menikmati booming industri energi di
tahun 1990an, Enron sukses menyuplai energi ke pangsa pasar yang begitu besar
dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan
jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Kalau dilihat dari
siklus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring
booming industri energi, Enron memosisikan dirinya sebagai energy merchants: membeli
natural gas dengan harga murah, kemudian dikonversi dalam energi listrik, lalu
dijual dengan mengambil profit yang lumayan dari markup sale of power atau
biasa disebut “spark spread“.
Kasus Enron terungkap pada Desember
2001 dan terus berkembang tahun 2002. Enron, suatu perusahaan yang menduduki
ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan
merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan
hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar. Kasus Enron terdapat manipulasi laporan
keuangan dengan mencatat keuntungan $600 juta padahal perusahaan rugi, dengan
tujuan agar investor tetap tertarik pada saham Enron. KAP Andersen
diberhentikan sebagai auditor Enron. Enron dan KAP Andersen dituduh telah
melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan
investigasi atas kebangkrutan Enron.
Analisa kasus :
Dari kasus diatas ditemui adanya
kecurangan yang dilakukan oleh Enron yaitu adanya pemanipulasian laporan
keuangan. KAP Andersen juga terlibat dalam kasus tersebut karena adanya campur
tangan dalam penghancuran dokumen yang berkaitan dengan kebangkrutan Enron.
Komentar :
Andersen sebagai KAP seharusnya
menggunakan prinsip-prinsip akuntan publiknya, dan bekerja secara profesional
dalam menghadapi masalah keuangan yang sedang terjadi di dalam Enron, bukan
malah terlibat ikut serta menghilangkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
kebangkrutan Enron. Dengan adanya penyimpangan yang dilakukan baik oleh
individu maupun oleh organisasi menuntut perlunya ditingkatkan penerapan etika
dalam bermasyarakat. Praktek dan budaya kerja organisasi juga mempunyai
kontribusi terhadap perilaku etika. Jika pimpinan utama suatu organisasi
bersikap etis dan pelanggaran etika diatasi secara langsung dan benar, maka
setiap orang dalam organisasi akan memahami bahwa organisasi mengharapkan
mereka untuk bersikap etis, membuat keputusan yang etis dan melakukan hal yang
benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar