KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehinggal penulisan bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “MANAJEMEN KEUANGAN : MASALAH UTAMA UKM DI JAWA BARAT”
Dalam penyusunan karya tulisan ilmiah ini penulisan telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa,penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Teeapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiah meskipun tersusun sanagt sederhana.
Kami menyadari tanpa kerja sama antara beberapa kerabat yang member berbagai masukan yang bermanfaat bagi pelulis demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang tersebut diatas yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan karya ilmiah ini.
Demikian semoga karya tulisan ini dapat bermanfaa bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
DAFTAR ISI
Kata penganta ……………………….…………………………………………………………………………. i
Daftar isi ………………………………….…………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………..………………………………………………………………………….
A. Latar belakang masalah …………………………………………………………………………………. 1
B Tujuan penulisan ………..…………………………………………………………………………………. 1
C. metode penulisan .……………..…………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN………………..…………………………………………………………………………
A. Definisi UKM ………………………..………………………………………………………………………… 2
B. Pengklompokan UKM …………………………………………………………………………………….. 2
C. Masalah UKM di Jawa barat ….……………………………………………………………………….. 4
D.Contoh UKM di Jawa barat …….……………………………………………………………………….. 4
BAB III PENUTUP ……………………….………………………………………………………………………..
A.Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………. 5
B.Saran ……………………………………………………………………………………………………………… 5
BAB IV DAFTAR PUSTAKA …………..……………………………………………………………………… 6
BAB . I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Di Amerika Serikat, sebanyak 25 juta bisnis yang ada, sekiar 99 persen dapat dianggap usaha kecil ( buisniss). Usaha yang kecil disebutkan belum memiliki konsep yang jelas, tetapi umumnya mereka mempunyai pekerjaan sangat sedikit dan biasanya digerakkan dari rumah tangga mereka. Walaupun sangat kecil, bisnisnya sangat memberikan kontribusi kepada perekonomian amerika serikat. Perusahaan kecil dapat menyerap 51 persen tenaga kerja nasional.
UKM di Indonesia juga memberikan kontribusi yang sayangat signifikan terutama ketika kerisis yang dialami pada periode 1998 sampai 2000. Konsep UKM sangat berbeda dari satu Negara dengan Negara lain. UKM di Indonesia telah mendapatkan perhatian dan dibina Pemerintah dengan membuat portofolio kementrian yaitu Mentri Koprasi dan UKM .
B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai beikut:
1. Mengetahui pengertian dari UKM.
2. Mengetahui apa saja kendala pada UKM.
3. Mengetahui Awal Mulanya UKM.
4. Mengetahui UKM yang ada di Jawa barat.
C. Metode penulisan
Metode yang digunakan untuk menyesesaikan masalah ini adalah bukan penelitian lapangan, yaitu metode penelitian perpustakaan.
BAB. II
PEMBAHASAN
A.Definisi UKM
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan strategi ukm waralaba
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta yang dapat digunakan meningkatkan strategi UKM.
B.Pengklompokan UKM
Menteri koprasi dan UKM mengelompokkan UKM menjadi tiga klompok berdasarkan total asset,total penjualan tahunan,dan status usaha dengan kreteria sebagai berikut:
1. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersiat tradisional dan informal,dalam ari belum terdaftar,belum tercatat dan belum berbadan hokum. Hasil penjualan bisnis tersebut paling banyak Rp 100 juta rupiah.
2. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kreteria sebagai berikut:
a. Usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
b. Usaha yang memiliki penjualan tahuan yang paling banyak Rp 1 milyar;
c. Usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau terafiliasi,baik langsung maupun tidak langsung, dengan usaha menengah atau skala besar;
d. Berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.
3. Usaha menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria sebagai berikut;
a. Usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih besar Rp 200 juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10 milyar,tidak termasuk tanah dan bangunan usaha.
b. Usaha yang berdiri sendiri, bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung, dengan usaha menengah atau skala besar.
Tabel 1
Peofile UKM di Indonesia
Indikator 2000 2003
Jumlah Usaha (juta unit) 38,72 42,40
Tenaga Kerja ( juta unit) 70,40 79,03
Nilai ekspor (triliun rupiah) 75,45 75,85
Porsi terhadap Ekspor Non Migas (%) 19,35 19,90
Porsi terhadap PDB (%) 54,50 56,70
Porsi terhadap Total Kredit (%) 44,61 % 44,78
c. Berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hokum atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
C. Masalah UKM di Jawa barat
Masalah yang dihadapi UKM selama ini menurut hasil kajian BPS Jawa Barat dengan Dinas KUKM adalah:
1. Masalah belum dimilikinya sistem administrasi keuangan dan manajemen yang baik karena belum dipisahkannya kepemilikan dan pengelolaan perusahaan.
2. Masalah bagaimana menyusun proposal dan membuat studi kelayakan untuk memperoleh pinjaman, baik dari bank maupun modal ventura, karena kebanyakan UKM mengeluh prosedur mendapatkan kredit yang berbelit, agunan tidak memenuhi syarat, dan tingkat bunga dinilai terlalu tinggi.
3. Masalah menyusun perencanaan bisnis karena persaingan dalam merebut pasar semakin ketat.
4. Masalah akses terhadap teknologi, terutama bila pasar dikuasai oleh perusahaan atau grup bisnis tertentu, sementara selera konsumen berubah dengan cepat.
5. Masalah memperoleh bahan baku, terutama karena adanya persaingan yang ketat dalam mendapatkan bahan baku, bahan baku berkualitas rendah, dan tingginya harga bahan baku.
6. Masalah perbaikan kualitas barang dan efisiensi, terutama bagi yang sudah menggarap pasar ekspor yang harus mengikuti selera konsumen.
7. Masalah tenaga kerja karena sulit mendapatkan tenaga kerja yang terampil.
D. Contoh UKM di Jawa barat
1 Baso Tahu Barokah - Margahayu Raya Bandung
2 Keripik Paru - BKR Bandung
3 Makloon Pakaian Jadi ( Kaos Distro, Kaos Oblong, Kaos Kerah, Kemeja, Celana dll ) - Margahayu Raya Bandung
4 Wirausaha Muslim Nurleila Konveksi Bandung
5 Grosir & Terima Makloon Pakaian Anak / Baju Anak / Stelan Anak Sigma Collection-Soreang Bandung
BAB.III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut;
1. Kurangnya modal.
2. Masih banyak yang harus diperbaiki dalam mengatur keuangan usaha.
3. Barang-barang yang diproduksi masih banyak yang kurang baik kualitasnya, sehingga belum mampu untuk diekpor ke luar negeri.
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah dalam usaha kecil menengah ini.
B.SARAN
1. Perlu adanya perbaikan manajement dalam mengatur system keuangan untuk membentuk UKM.
2. Perlu adanya peningkatan kualitas SDM
3. Memperbaiki perencanaan bisnis agar dapat bersaing dalam persaingan perdagangan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Haymanas M. 2008; Modal untuk Bisnis UKM; Buku Kompas, Jakarta
sehubungan sudah kembalinya rutinitas pembelajaran softskill,akan lebih baik jika kawan menyisipkan link UG www.gunadarma.ac.id sebagai identitas mahasiswa Universitas Gunadarma dan juga menjadi salah satu kriteria penilaian tugas softskill, terima kasih :)
BalasHapus