Sabtu, 14 Januari 2012

“MANAJEMEN KEUANGAN : MASALAH UTAMA UKM DI JAWA BARAT”

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehinggal penulisan bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “MANAJEMEN KEUANGAN : MASALAH UTAMA UKM DI JAWA BARAT”

Dalam penyusunan karya tulisan ilmiah ini penulisan telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa,penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Teeapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiah meskipun tersusun sanagt sederhana.
Kami menyadari tanpa kerja sama antara beberapa kerabat yang member berbagai masukan yang bermanfaat bagi pelulis demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang tersebut diatas yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan karya ilmiah ini.
Demikian semoga karya tulisan ini dapat bermanfaa bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.



DAFTAR ISI
Kata penganta ……………………….…………………………………………………………………………. i
Daftar isi ………………………………….…………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN……………..………………………………………………………………………….

A. Latar belakang masalah …………………………………………………………………………………. 1
B Tujuan penulisan ………..…………………………………………………………………………………. 1
C. metode penulisan .……………..…………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN………………..…………………………………………………………………………
A. Definisi UKM ………………………..………………………………………………………………………… 2
B. Pengklompokan UKM …………………………………………………………………………………….. 2
C. Masalah UKM di Jawa barat ….……………………………………………………………………….. 4
D.Contoh UKM di Jawa barat …….……………………………………………………………………….. 4
BAB III PENUTUP ……………………….………………………………………………………………………..
A.Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………. 5
B.Saran ……………………………………………………………………………………………………………… 5
BAB IV DAFTAR PUSTAKA …………..……………………………………………………………………… 6


BAB . I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Di Amerika Serikat, sebanyak 25 juta bisnis yang ada, sekiar 99 persen dapat dianggap usaha kecil ( buisniss). Usaha yang kecil disebutkan belum memiliki konsep yang jelas, tetapi umumnya mereka mempunyai pekerjaan sangat sedikit dan biasanya digerakkan dari rumah tangga mereka. Walaupun sangat kecil, bisnisnya sangat memberikan kontribusi kepada perekonomian amerika serikat. Perusahaan kecil dapat menyerap 51 persen tenaga kerja nasional.
UKM di Indonesia juga memberikan kontribusi yang sayangat signifikan terutama ketika kerisis yang dialami pada periode 1998 sampai 2000. Konsep UKM sangat berbeda dari satu Negara dengan Negara lain. UKM di Indonesia telah mendapatkan perhatian dan dibina Pemerintah dengan membuat portofolio kementrian yaitu Mentri Koprasi dan UKM .
B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai beikut:
1. Mengetahui pengertian dari UKM.
2. Mengetahui apa saja kendala pada UKM.
3. Mengetahui Awal Mulanya UKM.
4. Mengetahui UKM yang ada di Jawa barat.

C. Metode penulisan

Metode yang digunakan untuk menyesesaikan masalah ini adalah bukan penelitian lapangan, yaitu metode penelitian perpustakaan.



BAB. II
PEMBAHASAN

A.Definisi UKM
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan strategi ukm waralaba
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta yang dapat digunakan meningkatkan strategi UKM.

B.Pengklompokan UKM

Menteri koprasi dan UKM mengelompokkan UKM menjadi tiga klompok berdasarkan total asset,total penjualan tahunan,dan status usaha dengan kreteria sebagai berikut:
1. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersiat tradisional dan informal,dalam ari belum terdaftar,belum tercatat dan belum berbadan hokum. Hasil penjualan bisnis tersebut paling banyak Rp 100 juta rupiah.
2. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kreteria sebagai berikut:
a. Usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha;
b. Usaha yang memiliki penjualan tahuan yang paling banyak Rp 1 milyar;
c. Usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau terafiliasi,baik langsung maupun tidak langsung, dengan usaha menengah atau skala besar;
d. Berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.
3. Usaha menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria sebagai berikut;
a. Usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih besar Rp 200 juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10 milyar,tidak termasuk tanah dan bangunan usaha.
b. Usaha yang berdiri sendiri, bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung, dengan usaha menengah atau skala besar.

Tabel 1
Peofile UKM di Indonesia

Indikator 2000 2003
Jumlah Usaha (juta unit) 38,72 42,40
Tenaga Kerja ( juta unit) 70,40 79,03
Nilai ekspor (triliun rupiah) 75,45 75,85
Porsi terhadap Ekspor Non Migas (%) 19,35 19,90
Porsi terhadap PDB (%) 54,50 56,70
Porsi terhadap Total Kredit (%) 44,61 % 44,78

c. Berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hokum atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.


C. Masalah UKM di Jawa barat

Masalah yang dihadapi UKM selama ini menurut hasil kajian BPS Jawa Barat dengan Dinas KUKM adalah:

1. Masalah belum dimilikinya sistem administrasi keuangan dan manajemen yang baik karena belum dipisahkannya kepemilikan dan pengelolaan perusahaan.

2. Masalah bagaimana menyusun proposal dan membuat studi kelayakan untuk memperoleh pinjaman, baik dari bank maupun modal ventura, karena kebanyakan UKM mengeluh prosedur mendapatkan kredit yang berbelit, agunan tidak memenuhi syarat, dan tingkat bunga dinilai terlalu tinggi.

3. Masalah menyusun perencanaan bisnis karena persaingan dalam merebut pasar semakin ketat.

4. Masalah akses terhadap teknologi, terutama bila pasar dikuasai oleh perusahaan atau grup bisnis tertentu, sementara selera konsumen berubah dengan cepat.

5. Masalah memperoleh bahan baku, terutama karena adanya persaingan yang ketat dalam mendapatkan bahan baku, bahan baku berkualitas rendah, dan tingginya harga bahan baku.

6. Masalah perbaikan kualitas barang dan efisiensi, terutama bagi yang sudah menggarap pasar ekspor yang harus mengikuti selera konsumen.

7. Masalah tenaga kerja karena sulit mendapatkan tenaga kerja yang terampil.

D. Contoh UKM di Jawa barat
1 Baso Tahu Barokah - Margahayu Raya Bandung

2 Keripik Paru - BKR Bandung

3 Makloon Pakaian Jadi ( Kaos Distro, Kaos Oblong, Kaos Kerah, Kemeja, Celana dll ) - Margahayu Raya Bandung

4 Wirausaha Muslim Nurleila Konveksi Bandung

5 Grosir & Terima Makloon Pakaian Anak / Baju Anak / Stelan Anak Sigma Collection-Soreang Bandung


BAB.III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut;
1. Kurangnya modal.
2. Masih banyak yang harus diperbaiki dalam mengatur keuangan usaha.
3. Barang-barang yang diproduksi masih banyak yang kurang baik kualitasnya, sehingga belum mampu untuk diekpor ke luar negeri.
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah dalam usaha kecil menengah ini.
B.SARAN
1. Perlu adanya perbaikan manajement dalam mengatur system keuangan untuk membentuk UKM.
2. Perlu adanya peningkatan kualitas SDM
3. Memperbaiki perencanaan bisnis agar dapat bersaing dalam persaingan perdagangan.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Haymanas M. 2008; Modal untuk Bisnis UKM; Buku Kompas, Jakarta

PERANAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehinggal penulisan bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “PERANAN MAHASISWA DALAM PEMBANGUNAN DAERAH”
Dalam penyusunan karya tulisan ilmiah ini penulisan telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa,penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Teeapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiah meskipun tersusun sanagt sederhana.
Kami menyadari tanpa kerja sama antara beberapa kerabat yang member berbagai masukan yang bermanfaat bagi pelulis demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang tersebut diatas yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan karya ilmiah ini.
Demikian semoga karya tulisan ini dapat bermanfaa bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.










DAFTAR ISI
Kata pengantar ……………………….…………………………………………… i
Daftar isi ………………………………….……………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………..……………………………………

A. Latar belakang masalah …………………………………………………… 1
B Tujuan penulisan ………..………………………………………………… 2
C. metode penulisan .……………..……………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN………………..……………………………………………………
A. Definisi Mahasiswa ………………………..………………………………………… 3
B. Pengertian Pembangunan ……………………………………………………… 3
C. Peran Mahasiswa ….…………………………………………………………… 4
D.Peranan Mahasiswa dalam Pembangunan …….……………………………………… 5
BAB III PENUTUP ……………………….…………………………………………………….
A.Kesimpulan ………………………………………………………………………….. 6
B.Saran ………………………………………………………………………………………… 6
BAB IV DAFTAR PUSTAKA …………..……………………………………………… 7






BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa, layakkah kita disebut sebagai "agen of change"? "sosial control" "kaum intelektual" insan akademis dan lain sebagainya??
Tentunya jawaban itu ada dalam diri kita masing-masing. sejauh mana kita memaknai hakikat kita sebagai mahasiswa dan posisi kita dalam pembangunan daerah.
Sebagai putera dan puteri daerah, sudah selayaknya wawasan kedaerahan menjadi salah satu hal yang harus dimiliki oleh setiap kita.

WAWASAN kedaerahan tidak harus diartikan dengan berpartisipasi secara langsung untuk bekerja dan mengabdi di pemerintah daerah asal, tapi bisa juga di daerah lain dengan tetap membawa nama baik SEBATIK khususnya dan kabupaten Nunukan umumnya.

Kita Para putra-putri daerah yang saat ini menimba ilmu di luar daerah bisa menunjukkan kepedulian dalam pembangunan daerah dengan berbagai cara, seperti ikut membangun citra yang baik, berprestasi di bidang keilmuan masing-masing dan membawa nama baik daerah. ?Yang terpenting adalah adanya komitmen dalam membangun, di mana pun berada,?

Khusus untuk mahasiswa Asal SEBATIK Kabupaten Nunukan yang ada di Makassar saat ini, yang bisa dilakukan adalah meningkatkan keterampilan, kecakapan dan kemampuan individu masing-masing agar memiliki bekal yang cukup untuk berkompetisi dan mampu membaca peluang.

Sebagai makhluk intelek, sudah selayaknya kita harus dapat menemukan formula yang tepat untuk mengembangkan diri. Mulai dari komponen yang terkecil yaitu diri sendiri, dengan cara belajar dengan baik dan tidak mencemari nama baik daerah,?
Satu hal yang tentunya menjadi kewajiban kita para pelajar dan mahasiswa untuk turut berperan serta memberikan kontribusi berupa saran maupun kritikan yang sifatnya membangun. Sebagai insan akademik, peran serta para mahasiswa sebagai kontrol sosial sangat diperlukan demi majunya Suatu daerah.
Akhirnya, marilah kita membuka paradigma berpikir yang kritis, kreatif, inovatif untuk memaksimalkan peran serta generasi muda dalam pembangunan daerah.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai beikut:
1. Membangkitkan kembali rasa cinta tanah air di kalangan para pemuda dan mahasiswa sebagai bentuk tanggung jawab moral untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
2. Menanamkan jiwa patriotisme dan rela berkorban di antara sesama Warga Negara Indonesia dalam rangka menjaga keutuhan NKRI.
3. Mengajak para pemuda dan mahasiswa untuk berfikir kritis dalam menanggapi setiap perubahan yang terjadi di sekeliling kita terutama hal-hal yang berkaitan dengan keutuhan NKRI dan kelangsungan hidup masyarakat Indonesia.
C. Metode Penulisan
Metode Yg Digunakan Dalam Penulisan Ini adalah Metode Secara Langsung. Metode ini mengkaji berbagai referensi tentang Peranan Mahasiswa dalam Pembangunan Daerah.












BAB. II
PEMBAHASAN

A.Definisi Mahasiswa
Di Indonesia banyak sekali perguruan tinggi, sehingga banyak sekali mahasiswa yang nota bene adalah egent of change.. banyak juga yang bilang kalau mahasiswa dalah penerus bangsa, dan cerminan bangsa dimasa depan… bicara mengenai mahasiswa sebenernya apa pengertian mahasiswa itu?? Untuk menjawabnya banyak referensi tentang arti dari istilah mahasiswa itu sendiri,, baik dari segi hokum, para doctor, dan pandangan masyarakat umum mereka punya arti yang tersendiri jika berbicara mengenai mhasiswa,, nah berikut saya coba cari tentang pengertian mahasiswa menururt berbagai kalangan..
Pengertian Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.
B. Pengertian Pembangunan
Pada umumnya negara-negara yang diklasifikasikan sebagai negara berkembang adalah negara yang sedang berkembang atau negara yang sedang membangun.
Jadi, pengertian pembangunan adalah negara yang sedang menata atau merintis suatu perubahan baik secara fisik atau non-fisik (Pembangunan Sumber Daya Manusia / Sumber Daya Alam atau pembangunan di bidang teknologi dan komunikasi) yang disebut kemajuan.



C. Peran Mahasiswa
Sebagai seorang mahasiswa kita sedapat mungkin menuangkan ide kreatif, inovatif untuk membangun daerah-daerah yang terkena bencana. Sumua itu merupakan keharusan dan wujudkan peran serta mahasiswa untuk membantu saudara kita yang menjadi korban bencana. Kewajiban ini telah tertulis dalam undang-undang pendidikan nasional No. 23 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengedalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dari undang-undang tersebut kita dapat memaknai bahwasanya tujuan pendidikan agar peserta didik dapat memberikan manfaat dalam suatu masyarakat. Ditengah masyarakat yang kini mengalami musibah kita harus dapat memberikan sumbangsih kita sesuai bidang yang kita dalami di perguruan tinggi.
Menurut Ridarmin S.Kom, M.Kom, secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu sebagai penyampai kebenaran (agent of social control), sebagai agen perubahan (agent of change), dan sebagai generasi penerus masa depan (iron stock). Mahasiswa diharapkan mampu menyampaikan kebenaran-benaran ketika kejahatan dan kebohongan merajalela. Kebohongan para pejabat pemerintah harus dapat dibongkar dan menunjukkan kebenaran yang sejatinya.
Mahasiswa diharapkan mampu menjadi agent of change, dimana dapat memberikan perubahan bagi bangsa ini. Tak sekedar demonstrasi, turun kejalan, meneriakkan kebenaran, namun kini yang terpenting mampu memberikan kontribusi yang nyata ketika saudara setanah air mendapatkan musibah. Memang perlu demonstrasi untuk menggugat pemerintah, menagih janji-janji madunya kepada rakyat, namun banyak di sudut negeri ini saudara kita yang membutuhkan bantuan. Perubahan yang mampu mengantarkan mereka bangkit dari kerterpurukan akibat bencana.
Sebagai generasi penerus masa depan mahasiswa diharapkan mampu mewujudkan cita-cita bangsa dan meneruskan perjuangan para pahlawan. Salah satu cita-cita bangsa ini adalah menjadi bangsa yang makmur bebas dari segala bentuk penjajahan. Ditengah bencana yang melanda negeri ini mahasiswa diharapkan mampu peran aktif dalam pembangunan kembali daerah yang terkena bencana. Pembangunan ini dapat disesuaikan dengan bidang masing-masing
Bantuan secara materil sangat diperlukan namun harus dibarengi dengan bantuan imateril. Bantuan materil ini akan meringankan beban hidup para korban benca dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun dilain pihak bantuan materil yang terus-menerus malah berdampak buruk bagi masyarakat itu sendiri. Rakyat menjadi manja dan tidak mau berbuat untuk kembali membangun perekonomian mereka karena sudah dicukupi oleh negara. Bantuan imateril dapat berupa pendidikan bagi saudara kita, yang mungkin mereka tidak dapat mengakses pendidikan karena rusaknya fasilitas umum. Pendampingan dalam menghadapi musibah ini sangat perlu dilakukan oleh mahasiswa guna memberikan suport bagi mereka.
D. Peranan Mahasiswa dalam Pembangunan

Dalam pembangunan, generasi muda atau mahasiswa tidak pernah luput atau tidak bisa dipisahkan karena mereka saling bersinerji antara yang satu dengan yang lainnya. Dimanamahasiswa harus berperan aktif dalam pembangunan tersebut. (Y)
Adapun keterlibatan mahasiswa adalah:
1. Mahasiswa dapat berperan dengan cara belajar keras dalam menuntut ilmu untuk diterapkan dalam masyarakat nantinya.
2. Berperan sebagai sumber inspirasi baik dalam lingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan kampus.
3. Mahasiswa sebagai pengontrol dalam pembangunan.





BAB.III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Peran mahasiswa bagi bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja dan dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa Indonesia, peran tersebut adalah sebagai generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum, sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum. Dan membei contoh kepada masyarakat agar selalu menggunakan Pancasila sebagai pedoman hidup dalam bermasyarakat.
Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam dada mahasiswa Indonesia baik yang ada didalam negeri maupun mahasiswa yang sedang belajar diluar negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan sebagai sebuah pegangan bagi seluruh mahasiswa Indonesia, “ruh perubahan” itu tetap akan bisa terus bersemayam dalam diri seluruh mahasiswa Indonesia.

B. SARAN

Pada bagian ini penyusun ingin mengajak yang dalam hal ini ditujukan kepada para generasi muda pelajar dan mahasiswa, para Dosen dan Guru, seluruh elemen pemerintah baik yang ada di daerah maupun yang ada di pusat serta seluruh lapisan masyarakt Indonesia secara luas agar tetap bersatu demi mempertahankan keutuhan NKRI. Terkadang masalah sepele akan menjadi kompleks jika tidak ada solidaritas di antara sesama kita. Penyusun berharap dengan berpedoman kepada Pancasila, tak akan ada lagi perselisihan di negeri kita tercinta sehingga cita-cita bangsa Indonesia akan tercapai.
Pepatah dalam bahasa Inggris mengatakan Student Today, Leader Tomorrow. Penyusun meyakini bahwa kunci tercapainya cita-cita itu ada di tangan para generasi muda. Oleh karena itu, tetaplah semangat dalam meraih apa yang telah menjadi tujuan hidup kita.


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://anaksebatik.blogspot.com/2007/10/peran-pelajar-dan-mahasiswa-dalam.html
http://green.kompasiana.com/penghijauan/2011/05/26/peran-mahasiswa-dengan-pemerintah-dalam-pembangunan-daerah-bencana/
http://tiankids.web.id/peranan-mahasiswa-dalam-pembangunan-nasional
http://el-vonix.blogspot.com/2011/05/makalah-peran-mahasiswa.html